Jumat, 06 Mei 2016

AKAR ILMU EKONOMI MAKRO


DEPRESI BESAR
Peristiwa-peristiwa ekonomi tahun 1930-an, yakni dasawarsa Depresi Besar, memicu sejumlah besar pemikiran tentang masalah perekonomian makro. Tahun 1920-an merupakan tahun-tahun kemakmuran bagi perekonomian A.S. sepertinya setiap orang yang menginginkan pekerjaan bisa mendapatkannya, pendapatan melonjat tajam, dan harga-harga stabil. Mulai akhir 1929, segala sesuatu tiba-tiba berubah menjadi jelek. Pada tahun 1929, 1,5 juta orang menganggur. Pada tahun 1993, pengangguran  itu meningkatkan sampai 13 juta dari angkatan kerja yang berjumlah 51 juta. Pada tahun 1929, Amerika Serikat memproduksi senilai $ 103 milyar barang dan jasa baru; pada tahun 1933, produksi itu merosot sampai $ 55 milyar, merosot sampai 50 persen. Pada bulan oktober 1929, ketika harga saham Wall Street anjlok, milyaran dollar kekayaan pribadi hilang lenyap. Pengangguran tetap di atas 14 persen dari angkatan kerja sampai tahun 1940.

Ø  Model Klasik  
Sebelum Depresi Besar, para ahli ekoknomi menerapkan model ekonomi mikro, yang kadang-kadang disebut sebagai “model klasik,”npada masalah-masalah perekonomian yang luas. (Kata ilmu ekonomi makro tidak ditemukan sampai sesudah perang Dunia II). Sebagai contoh, analisis penawaran dan permintaan klasik diasumsikan bahwa penawaran tenaga kerja yang berlebih akan menyebabkan turunnya upah ke tingkat keseimbangan baru; akibatnya, pengangguran tidak akan bertahan lama.

Dengan kata lain, ahli ekonomi klasi yakin bahwa resesi (penurunan dalam ekonomi) memperbaiki dirinya sendiri. Ketika jumlah keluaran jatuh daru permintaan akan tenaga kerja bergeser ke kiri; argument itu berlaku, tingkat upah akan menurun, yang karenanya menaikkan jumlah tenaga kerja yang diminta olhe perusahaan yang ingin mempekerjakan lebih banyak karyawan dengan tingkat upah baru yang lebih rendah.


Ø  Revolusi Keynesian
Salah satu karya paling penting dalam sejarah ekonomi, The General Theory of Employment, Interest and Money, oleh John Maynard Keynes, dipublikasikan pada tahun 1936. Berdasarkan apa yang sudah dipahami tentang pasar dan perilakunya, Keynes mulai membangun teori yang akan menjelaskan peristiwa-peristiwa ekonmi yang membingungkan di zaman itu.
Sebagian besar ilmu ekonmi makro berpijak pada karya Keynes. Menurut Keynes, bbukan harga dan upah yang menentukan tingkat permintaan agregat akan barang dan jasa. Keynes yakin pemerintah dapat campur tangan dalam perekonomian untuk mempengaruhi tingkat keluaran dan peluang kerja. Peran pemerintah selama periode permintaan swasta rendah, menurut Keynes, adalah untuk merangsang permintaan agregat dan, dengan melakukan itu, mengangkat perekonomian keluar dari resesi.

RIWAYAT ILMU EKONOMI MAKRO TERBARU
Sesudah Perang Dunia II, dan khususnya di tahun 1950, pandangan Keynes mulai membawa pengaruh baik terhadap ahli ekonomi  maupun atas pembuat kebijakan pemerintah. Pemerintah akhirnnya yakin bahwa mereka dapat campur tangan dalam perekonomian untuk mencapai sasaran peluang kerja dan keluaran ke tingkat tertentu, dan mereka mulai menggunakan kekuasaan mereka atas pajak dan pengeluaran, juga kemampuan mereka mempengaruhi tingkat suku bunga dan penawaran uang, yang tujuan eksplitnya adalah mengontrol naik turunnya perekonomian. Pandangan atas kebijakan pemerintah seperti itu diterima dengan kuat amerika Serikat dengan dikeluarkannya Undang-Undang peluang kerja tahun 1946 (employment act of 1946).

Ø  Penyesuaian perekonomian secara tepat pada tahun 1960-an
Pendapat bahwa perekonomian dapat dan hendaknya, bertindak untuk menjaga supaya perekonomian makro tetap stabil mencapai puncak popularitasnya pada tahun 1960-an. Selama tahun-tahun itu, Walter Heller, etua Council of Economic Advisors dibawah Presiden Kennedy maupun Presiden Johnson, menyebut, penyesuaian perekonomian secara tepat sebagai peran pemerintah dalam mengatur inflasi dan pengangguran. Selama tahun 1960-an, banyak ahli ekonomi pemerintahdapat menggunakan alat yang tersedia untuk memanipulasi tingkat pengangguran dan inflasi secara tepat.

Ø  Ketidaksesuaian dengan kenyataan Sejak tahun 1970-an
Sejak tahun 1970-an perekonomian A.S. mengalami serangkaian fluktuasi  besar dalam tingkat peluang kerja, keluara, inflasi. Pada tahun 1947 sampai 1975 dan 1980 sampai 1982, Amerika Serikat mengalami resesi yang hebat. Walaupun bencananya tidak sehebat Depresi besar  tahun 1930-an, resesi itu menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan dan mengakibatkan kerugian milyaran dollar karena kehilangan keluaran dan pendapatan.

Pada tahun 1974 sampai 1975 dan pada tahun 1979 sampai 1981, Amerika Serikat menunjukkan tingkat inflasi yang sangat tinggi. Perekonomian A.S juga mengalami resesi yang sedang pada tahun 1990 dan pertumbuhan ekonomi yang sangat lambat selama kira-kira dua tahun sesudah resesi.

Lebih dari itu, pada tahun 1970-an dapat disaksikan kelahiran stagflasi (stagnasi + inflasi). Stagflasi terjadi bila tingkat harga keseluruhan naik cepat(inflasi) selama periode resesi atau tingkat pengangguran yang tinggi dan lama (stagnasi). Sampai 1970-an, harga yang naik cepat dijumpai hanya dalam periode ketika perekonomian makmur dan pengangguran rendah (atau sekurang-kurangnya menurun). Masalah stagflasi itu menjengkelkan, baik bagi ahli teori ekonomi makro maupun pembuat kebijakan menyangkut kesehatan ekonomi.

Jelas hingga tahun 1975 bahwa perekonomian makro itulebih sulit dikontrol disbanding kata-kata Heller atau teori dalam buku pelajaran yang telah diyakini oleh ahli ekonomi. Peristiwa-peristiwa tahun 1970-an dan sesudahnya mempunyai pengaruh penting terhadap teori ekonomi makro.

Banyak dari keyakinan akan model Keynessian yang sederhana dan “kebijaksanaan konvensional” tahun 1960-an yang kehilangan makna. Cara baru untuk memahami perilaku perekonomian makro telah diusulkan, tetapi sampai sekarang tidak ada kesepakatan tentang penjelasan mana yang paling baik. Karena perubahan yang terus menerus dalam perekonomian makro seperti itulah maka timbul pengertian bahwa disiplin itu terbuka luas dan bahwa banyak permasalahan paling penting sekarang harus dipecahkan, dan itu membuat ilmu ekonomi makro begitu menyenangkan untuk dipelajari.

PERHATIAN ILMU EKONOMI MAKRO
Tiga perhatan utama ilmu ekonomi makro adalah inflasi, pertumbuhan keluaran, dan pengangguran. Pembuat kebijakan pemerintah menginginkan inflasi yang rendah, pertumbuhan keluaran yang tinggi, dan pengangguran rendah. Mereka mungkin tidak mampu mencapai tujuan-tujuan itu, namun tujuannya sendiri jelas.

INFLASI
Inflasi adalah kenaikan harga secara keseluruhan. Pengurangan inflasi telah lama menjadi tujuan kebijakan pemerintah. Yang terutama sangat bermasalah adalah hyperinflasi  atau periode kenaikan yang sangat cepat harga secara keseluruhan.

Kebanyakan orang Amerika tidak sadar seperti apakah kehidupan dibawah inflasi yang sangat tinggi. Dibeberapa Negara orang terbiasa terhadap kenaikan harga setiap hari, jam, atau bahkan setiap menit. Selama hyperinflasi di Bolivia pada tahun 1984 dan 1985, harga 1 butir telur naik dari 3.000 peso menjadi 10.000 dalam seminggu. Pada tahun 1985, tiga botol aspirin dijual dengan harga yang sama dengan harga sebuah mobil mewah pada tahun 1982. Pada saat yang sama, masalah penanganan uang menjadi beban. Bank-bank berhenti menghitung deposito-deposito $500 sama dengan kira-kira 32juta peso, dan sama sekali tidak masuk akal untuk menghitung 1 karung besar uang kertas. Mata uang Bolivia, yang dicetak di Jerman Barat dan Inggris, merupakan impor terbesar ketiga dinegara itu, sesudah gandum dan peralatan tambang.

Harga yang meroket di Bolivia adalah satu bagian kecil dari cerita. Bila inflasi mendekat angka 2.000 persen pertahun, maka perekonomian, dan organisasi keseluruhan, sebuah Negara mulai hancur. Para karyawan mungkin terus mogok untuk menuntut kenaikan upah yang seimbang dengan tingkat inflasi yang tinggi, perusahaan merasa hamper tidak mungkin mendapatkan kredit, dan perekonomian berputar-putar ditempat. Untungnya,  hyperinflasi biasanya berakhir sangat tiba-tiba dalam beberapa bulan, Bolivia berangkat dari tingkat inflasinya tertinggi didunia ke tingkat inflasi terendah di Belahan Bumi Barat.



0 komentar:

Posting Komentar